personal stories : :
Waktu itu gw tergesa-gesa memasuki sebuah Warteg (hehehhehe) sangking kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak Penjual kue menghampiri gw,,“Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!”
“Maaf ya Dek, saya mau makan nasi saja,“kata yang keluar dari mulut saya dan menolak.
Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar Warteg..
Melihat gw telah selesai menyantap makanan gw, si anak penjual kue menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. gw sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, “Tidak Dek, saya sudah kenyang.”
Sambil berkukuh mengikuti gw, si anak berkata, “Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om.”
Dompet yang belum sempat gw masukan ke kantong pun gw buka kembali. gw keluarkan dua lembar ribuan dan memberi ke anak penjual kue tadi. “Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya (Nyesel sii) . T_T ”
lalu,Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar Warteg, dan memberikan uang pemberian saya tadi kepada pengemis yang berada di depan Warteg.
Kalau gw perhatikan dengan seksama. gw juga merasa heran dan sedikit tersinggung sii (orang gw iklas ngasi). Ya gw langsung tegur aja tu anak, “Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?”
“Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya(sambil melas) dan ia berkata "Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om yang bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu.”
Sumpah gw merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. akhirnya gw bilang “yaudah,? Saya beli 10.000 untuk oleh oleh (sambil senyum sedikit) :P
” Si anak tadi pun segera menghitung dengan gembira.
Sambil menyerahkan uang gw pun sempat berkata berkata, “Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu.(sapa tau cantik) :D”
Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang gw katakan tadi, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, “Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami.”
Sahabat ferrybook,;
Ini sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang.
so, jadi hargai Kerja keras seseorang jangan cuma liat pekerjaannya,
sumber : : copyright@ferrybook


0 komentar:
Posting Komentar